Integrasi
Vitamin A Suplementasi dengan Program Perluasan pada Imunisasi Tidak
Mempengaruhi Serokonversi Oral Virus polio Vaksin pada Bayi
Abstrak
Program imunisasi dapat menyediakan infrastruktur untuk memberikan suplemen vitamin A pada bayi di negara berkembang. Pengaruh
pemberian vitamin A, penambah kekebalan tubuh, pada respon antibodi
terhadap virus polio trivalen vaksin oral (TOPV) tidak diketahui. A
randomized, double-blind, uji klinis terkontrol plasebo dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian vitamin A secara bersamaan dengan TOPV
pada respon antibodi terhadap virus polio. Bayi ( n = 467) menerima lisan vitamin A, 15 mg retinol setara (RE), 7,5 mg atau plasebo dengan RE TOPV pada 6, 10 dan 14 minggu usia. Tanggapan
antibodi terhadap virus polio tipe 1, 2 dan 3 diukur dengan alat tes
netralisasi microvirus saat pendaftaran dan pada 9 mo usia. Tingkat
serokonversi untuk virus polio tipe 1, 2 dan 3 berkisar 98-100% dalam
tiga kelompok perlakuan, dan tidak ada perbedaan titer antibodi
rata-rata untuk jenis virus polio 1, 2 dan 3 di antara kelompok
perlakuan. Studi ini menunjukkan bahwa vitamin A oral tidak
mempengaruhi respon antibodi terhadap vaksin polio ketika terintegrasi
dengan Program Perluasan pada Imunisasi.
Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara berkembang (PAUD Sommer dan Barat 1996 ). Vitamin A dosis tinggi periodik vitamin A telah terbukti mengurangi kematian anak sekitar sepertiga ( Beaton et al. 1993 ). Infrastruktur
program imunisasi melibatkan sekitar 500 juta anak kontak per tahun,
telah menyarankan bahwa infrastruktur ini dapat digunakan untuk
pengiriman suplemen mikronutrien pada bayi []. Vitamin A,
melalui metabolit aktif, mengontrol aktivasi transkripsi banyak gen,
adalah modulator kuat banyak jalur yang berbeda dalam sistem kekebalan
tubuh dan dikenal untuk mempengaruhi tanggapan terhadap vaksinasi ( Semba 1998 ). Vitamin
A dosis tinggi A oral diberikan bersamaan dengan titer Schwarz vaksin
campak standar dapat mengganggu serokonversi terhadap virus campak pada
bayi 6-mo-tua yang memiliki tingkat antibodi ibu terhadap virus campak (
Semba et al.1995 ), tetapi tidak di 9 -mo berusia bayi yang memiliki tingkat rendah atau tidak ada antibodi ibu terhadap virus campak ( Benn et al. 1997 , Semba et al. 1997 ). Trivalen
vaksin virus polio oral (TOPV) juga merupakan vaksin hidup yang
dilemahkan, dan ada kekhawatiran bahwa vitamin A oral bisa mengganggu
serokonversi hingga TOPV bila diberikan secara bersamaan dalam program
imunisasi anak. Kami melakukan secara acak, double-blind,
uji klinis terkontrol plasebo untuk menentukan efek vitamin A simultan
administrasi pada respon antibodi terhadap TOPV pada bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar