searching

Loading

Jumat, 14 Juni 2013



DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN

Latar Belakang
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan  menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang  memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat,  kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan  keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan  penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan  penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.http://en.wikipedia.org/wiki/Kuman Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.  Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujansalju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi  tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena  penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.

Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit
paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland,  berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena  mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya  saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi  menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke  Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur.  Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan  berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian  ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk  bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan  kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta
jamur kandida  yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi
trademark sang  dermatitis  hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat  menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya  mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan  bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung
ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan  air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.  Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati
kanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim  (Al-Istanbuli, 2006).  
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh  menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat  berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki  mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna  hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini  disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang  tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam.  Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak  menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat  memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka  suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu  jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian  mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada
skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada
organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius.  Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya  dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat  bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian
buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan 
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami  oleh beberapa wanita. Meski  korset  sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil  oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung 
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak  dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan  menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibahMusibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak  dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah  mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah  kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri,  Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini,  lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap
Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah  mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah  memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat  yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar  bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana  ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat  dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud  dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al  Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan  ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih  baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut.  Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai  mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-)  menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun  apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh  mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13.    Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat  berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan  yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14.  Kesimpulan 
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain  makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian  untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan  manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya,  sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang.
15.  Saran 
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman  sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Kamis, 13 Juni 2013

Diet, Nutrition, and Bone Health

Diet, Nutrisi, dan Kesehatan Tulang

  1. Kevin D. Cashman

Abstrak

Osteoporosis adalah penyakit yang melemahkan yang mempengaruhi banyak orang tua. Patah tulang merupakan ciri khas dari osteoporosis. Meskipun nutrisi hanya 1 dari banyak faktor yang mempengaruhi massa tulang dan patah tulang, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan dan kebijakan gizi untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis yang bisa, dengan waktu, menawarkan dasar untuk pencegahan berbasis populasi strategi. Namun, untuk mengembangkan strategi yang efisien dan cepat matang dalam pencegahan osteoporosis, penting untuk menentukan faktor dimodifikasi, terutama faktor gizi, dapat meningkatkan kesehatan tulang sepanjang hidup. Ada berpotensi banyak nutrisi dan komponen diet yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang, dan ini berkisar dari macronutrients mikronutrien serta bahan makanan bioaktif. Bukti-dasar untuk mendukung peran nutrisi dan komponen makanan dalam rentang kesehatan tulang dari sangat kuat untuk sedikit, tergantung pada nutrisi / komponen. Artikel ini awalnya ikhtisar osteoporosis, termasuk definisi, etiologi, dan kejadian, dan kemudian memberikan beberapa informasi tentang kemungkinan strategi diet untuk mengoptimalkan kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Potensi manfaat kalsium, vitamin D, vitamin K 1 , phytoestrogen, dan oligosakarida nondigestible secara singkat dibahas, dengan penekanan khusus pada dasar bukti untuk keuntungan mereka ke tulang. Hal ini juga sempat mempertimbangkan beberapa temuan terbaru yang menyoroti pentingnya beberapa faktor makanan bagi kesehatan tulang pada masa kanak-kanak dan remaja. 
(Putri Marta Liza).

 

Diet and Cancer Prevention: Evidence-based Medicine to Genomic Medicine

Diet dan Pencegahan Kanker: Pengobatan berbasis bukti untuk Genomic Medicine

  1. LuAnn Wilkerson

Abstrak

Praktek kedokteran, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, adalah di ambang sedang merevolusi sekali lagi sebagai transisi komunitas ilmiah dan medis dari kedokteran berbasis bukti untuk obat genom. Kedokteran berbasis bukti memerlukan pendekatan sistematis merumuskan pertanyaan, mengembangkan strategi pencarian literatur, dan mengevaluasi dan menerapkan bukti untuk menetapkan pedoman praktek klinis. Pada tahun 1982, ketika Dewan Riset Nasional menerbitkan kajian komprehensif pertama diet dan kanker, sastra telah terutama didasarkan pada studi epidemiologi, membandingkan pola diet antara negara-negara rendah dan tinggi kejadian untuk kanker tertentu. The American Institute for Cancer Research melakukan peninjauan berbasis bukti literatur dunia dan menerbitkan laporan pertamanya pada tahun 1997, dan National Cancer Institute diikuti dengan ikhtisar berbasis bukti pencegahan kanker. Kesehatan Dunia Badan Internasional Organisasi untuk Penelitian Kanker baru-baru ini menerbitkan serangkaian buku pegangan mengenai pencegahan kanker dalam kaitannya dengan faktor makanan. Rekomendasi ahli yang berasal dari bukti-bukti yang luas ini kemudian mempengaruhi praktek klinis kedokteran. Pada tahun 2001, urutan lengkap dari genom manusia menandai awal dari era postgenomic, di mana pendekatan dan teknologi baru yang menyebabkan pergeseran dalam penelitian biomedis. Pemahaman pelebaran interaksi yang kompleks antara genotipe, diet, gaya hidup, dan lingkungan telah menimbulkan perubahan dalam praktek medis klinis, di mana bukti-dan protokol berbasis populasi berkembang menjadi sistem yang lebih personal yang mencakup analisis genotipe individu dan fenotipe . Implikasi evolusi ini cukup besar, karena obat genom memiliki potensi untuk menimbulkan rekomendasi gizi pribadi dan perawatan medis khusus.(Putri Marta Liza)

Plasma Adiponectin Concentrations Are Associated with Body Composition and Plant-Based Dietary Factors in Female Twins

Plasma Adiponektin Konsentrasi Apakah Terkait dengan Komposisi Tubuh dan Faktor Diet Nabati di Twins Wanita

  1. Alex J. MacGregor 

Abstrak

Beredar adiponektin yang muncul sebagai link penting antara obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular (CVD). Namun, spektrum faktor gaya hidup yang memodulasi konsentrasi adiponektin masih harus dijelaskan, khususnya di kalangan perempuan. Kami melakukan studi cross-sectional dari 877 pasangan kembar perempuan dari TwinsUK dewasa registri kembar. Menggunakan desain co-kembar, kami menguji pengaruh komposisi makanan dan tubuh pada adiponektin dengan melakukan cocok, analisis dalam-pair untuk menghilangkan pengganggu. Setelah penyesuaian multivariabel pasang dalam-twin, pengaruh signifikan terhadap adiponektin (log-berubah, perubahan persen per SD dari / variabel komposisi tubuh diet) diamati untuk polisakarida nonstarch (3,25%, 95% CI: 0.06, 6.54, P <0,05) dan asupan magnesium (3,80%, 95% CI: 0.17, 7.57, P <0,05), dengan kecenderungan sebuah asosiasi untuk buah dan sayuran (F & V) intake (2,55%, 95% CI: -0.26, 5.45, P = 0.08 ). Asosiasi ini positif sederhana tidak dapat dijelaskan oleh pembaur melalui faktor-faktor gaya hidup lainnya bersama oleh si kembar. Sebuah hubungan yang signifikan antara adiponektin dan 3 pola diet yang diturunkan (F & V, diet, tradisional Inggris), karbohidrat, protein, lemak trans, dan asupan alkohol juga diamati. Asosiasi terbalik yang kuat dengan adiponektin diamati untuk BMI (-10,72%, 95% CI: -13,78, -7,55), jumlah (-6,89%: 95% CI: -10,34, -3,30, P <0,05), dan massa lemak sentral (-12,50%, 95% CI: -15,82, -9,05, P <0,05); hubungan ini signifikan baik saat kembar dianalisis sebagai individu dan ketika karakteristik yang kontras dalam pasangan-kembar, menunjukkan efek langsung. Kami mengamati hubungan sederhana antara faktor diet dan adiponectin pada anak kembar perempuan, independen adipositas, dan melaporkan asosiasi terbalik yang kuat dengan komposisi tubuh. Data ini memperkuat pentingnya menjaga berat badan dan meningkatkan konsumsi diet kaya makanan nabati untuk mencegah CVD dan diabetes tipe 2.(Putri Marta Liza)

Food Insecurity Is Associated with Past and Present Economic Disadvantage and Body Mass Index

Kerawanan Pangan Apakah Terkait dengan Kerugian Ekonomi Dulu dan Sekarang dan Body Mass Index

  1. Eero Lahelma

Abstrak

Ketakutan dan pengalaman pembatasan mempengaruhi perilaku makan makanan tapi hubungan antara kerugian ekonomi masa lalu dan sekarang, kerawanan pangan dan ukuran tubuh yang kurang dipahami. Oleh karena itu, kami meneliti hubungan ini dalam negeri, sampel yang representatif dari 25 - untuk pria Finlandia 64-y-tua dan perempuan ( n = 6506). Responden diklasifikasikan berdasarkan indeks massa tubuh mereka (BMI) ke dalam empat kelompok: tipis, normal, kelebihan berat badan dan obesitas. Kerugian ekonomi dinilai dengan tiga indikator termasuk rendah pendapatan rumah tangga, pengangguran selama masa 5 y dan masalah ekonomi jangka panjang di masa kecil. Kerawanan pangan dinilai dengan lima item tersendiri mengenai kekhawatiran ekonomi dan pengalaman yang berkaitan dengan kecukupan pasokan makanan selama masa lalu 12 bulan, dan skala gabungan di mana mereka dengan respon afirmatif empat sampai lima item yang diklasifikasikan sebagai lapar. Multivariabel analisis regresi logistik dilakukan dengan menggunakan kedua pengelompokan dan indikator ekonomi merugikan BMI sebagai variabel independen untuk memprediksi kerawanan pangan, mengendalikan secara simultan untuk usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga rendah, pengangguran terbaru dan masalah ekonomi di masa kanak-kanak semua prediktor kerawanan pangan. Orang kurus yang paling mungkin untuk menjadi lapar dan menunjukkan kerawanan sebagian besar makanan di lima item yang terpisah. Selain itu, orang gemuk dilaporkan lebih membeli makanan yang lebih murah karena masalah ekonomi dan ketakutan atau pengalaman kehabisan uang untuk membeli makanan daripada subyek berat badan normal. Sebagai kesimpulan, baik kerugian ekonomi masa lalu dan kini dikaitkan dengan berbagai aspek kerawanan pangan. Hubungan antara rawan pangan dan BMI lengkung.(Putri Marta Liza)

Garlic and Cancer: A Critical Review of the Epidemiologic Literature

Bawang putih dan Kanker: Sebuah Tinjauan Kritis Sastra Epidemiologi

Abstrak

Hewan dan studi in vitro memberikan bukti efek anti kanker dari bahan aktif dalam bawang putih. Ulasan ini dari literatur epidemiologi pada konsumsi bawang putih alamat kanker perut, usus, kepala dan leher, paru-paru, payudara dan prostat. Sembilan belas studi melaporkan perkiraan risiko relatif untuk konsumsi bawang putih dan kejadian kanker. Studi kasus-kontrol spesifik lokasi perut dan kanker kolorektal, di mana beberapa laporan yang tersedia, menunjukkan efek perlindungan dari asupan tinggi bawang putih mentah dan / atau dimasak. Penelitian kohort mengkonfirmasi ini hubungan terbalik untuk kanker kolorektal. Beberapa kohort dan studi kasus-kontrol untuk situs lain kanker ada. Suplemen bawang putih, sebagaimana dianalisis dalam empat studi kohort dan satu laporan kasus-kontrol, dari dua populasi yang berbeda, tampaknya tidak berhubungan dengan risiko. Daya belajar rendah, kurangnya variabilitas dalam bawang putih kategorisasi konsumsi dalam studi dan penyesuaian miskin pendiri potensial dapat membatasi keandalan kesimpulan mengenai suplemen bawang putih. Namun, indikasi bias publikasi juga ditemukan oleh inspeksi visual dari plot corong dan dalam uji log-rank ( P = 0,004). Bukti dari studi yang tersedia tetap menunjukkan efek pencegahan konsumsi bawang putih dalam perut dan kanker kolorektal. Keterbatasan penelitian menunjukkan perlunya penelitian lebih definitif dan peningkatan gizi epidemiologi analisis data diet. (Putri Marta Liza).

Nutrient Effects on the Calcium Economy: Emphasizing the Potassium Controversy

Efek Gizi pada Ekonomi Kalsium: Menekankan Kontroversi Kalium

  1. Robert P. Heaney

Abstrak

Kalsium ekonomi adalah kondisi dinamis dipengaruhi oleh fluks dalam asupan makanan kalsium, penyerapan kalsium usus, dan konservasi kalsium ginjal. Hubungan dipilih nutrisi terkait tulang ini fluks kalsium pameran baik interaksi konstruktif dan destruktif yang mempengaruhi keseluruhan keadaan keseimbangan kalsium. Dasar dari kebutuhan kalsium dan dampak vitamin D, protein, fosfor, natrium, dan kafein terhadap perekonomian kalsium terakhir. Terhadap latar belakang ini, data yang muncul pada kalium disajikan. Data dari studi keseimbangan perempuan kulit putih yang sehat pada usia paruh baya yang terakhir untuk menilai efek dari diet kalium terhadap perekonomian kalsium dalam kondisi mapan. Kalium berbanding terbalik dikaitkan dengan kedua ekskresi kalsium urin dan penyerapan kalsium usus, menghasilkan tidak ada perubahan bersih yang signifikan dalam keseimbangan kalsium. Dalam populasi dilaporkan di sini, susu, daging, biji-bijian dan sereal bersama-sama memberikan kontribusi 56%, dan buah-buahan dan sayuran 44%, dari jumlah kalium diet. Sampai-sampai buah dan sayuran kalium pengganti untuk bikarbonat yang tinggi, kelompok ini tidak memiliki pola asupan makanan memungkinkan untuk pengukuran atau penafsiran dampak potensial dari diet yang mengandung bicarbonate tinggi pada keseimbangan kalsium jangka panjang mapan . Kalium sendiri seragam baik diserap terlepas dari sumber makanan. Berarti 24 jam kalium urin rata-rata 92% dari asupan makanan. Menurut survei konsumsi pangan nasional, susu adalah nomor 1 sumber makanan tunggal kalium dalam semua kelompok umur di Amerika Serikat.(Putri Marta Liza).